Dalam melaksanakan pilot project ini PPKM bekerjasama dengan Nalacity Foundation. Nalacity adalah kelompok wirausaha sosial/socialpreneurship yang memberdayakan ibu-ibu mantan penderita kusta/ OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) di Sitanala untuk menghasilkan produk Muslimah Fashion berpayet/manik, dengan produk utama jilbab kreasi. Bisnis ini berawal dari proyek social ILDP (Indonesia Leadership Development Program) yang dibangun oleh 5 mahasiswa Universitas Indonesia yakni Arriyadhul, Andreas, Yovita, Hafiza, dan Alfi untuk memenuhi kewajiban dari Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia.
Nalacity foundation melakukan aktifitasnya di kampung kusta Sitanala, sebuah daerah di Tangerang yang memiliki rumah sakit khusus untuk para penderita kusta. Ketika pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh, mereka memutuskan untuk tidak kembali ke tempat asal dan menetap di lingkungan sekitar rumah sakit dikarenakan merasa malu dengan dampak kusta yang menyebabkan kecacatan permanen pada tubuh mereka. Oleh karena banyaknya OYPMK di sana, Sitanala terkenal dengan sebutan Kampung Kusta.
Dari seluruh OYMPK yang berdomisili di Sitanala ada 28 orang yang mendaftar kegiatan pelatihan perencanaan keuangan PPKM. Rata-rata status pekerjaan peserta adalah ibu rumah tangga dengan pendidikan sekolah dasar atau sekolah menengah pertama.
Pertemuan PPKM masuk pertama kali bersamaan dengan kegiatan yang dijadwalkan oleh komunitas Nalacity Foundation. Kegiatan pendataan dan pre-evaluasi pertama PPKM bersamaan dengan kegiatan pelatihan pembuatan bros yang diagendakan oleh Nalacity. Setelah perkenalan dengan ibu-ibu di komunitas, para fasilitator memperkenalkan program PPKM dan mendata komunitas yang mau mengikuti program pelatihan perencanaan keuangan. Jadwal pertemuan dengan para peserta kemudian disesuaikan dengan kesediaan ibu-ibu dan fasilitator, dimana pelaksanaannya dilakukan pada hari Sabtu atau Minggu pagi selama 3 jam. Pertemuan dilakukan di selasar Masjid Rahmi Hatta Komplek RS DR Sitanala Neglasari Tangerang.
Berikut adalah data diri fasilitator yang bertugas di wilayah Sitanala, Tangerang:
Fasilitator 1 |
|
Nama |
: Akhir Syahbani |
Usia |
: 25 tahun |
Pekerjaan/Pendidikan |
: Karyawan Swasta/ S1-Ilmu Akuntansi FE UI |
Fasilitator 2 |
|
Nama |
: Eka Widyaningtyas |
Usia |
: 23 tahun |
Pekerjaan/Pendidikan |
: Karyawan Swasta/S-1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah |
Fasilitator 3 |
|
Nama |
: I Gusti Ayu Diah Cintya Utami |
Usia |
: 25 tahun |
Pekerjaan/Pendidikan |
: Pegawai Tugas Belajar/Mahasiswa Diploma IV Akuntansi STAN |
Testimoni
Ibu Presi Kusumawati (Presi), 28 Tahun, Ibu Rumah Tangga Saya mengetahui kegiatan PPKM ini dari Nalacity Foundation. Saya tertarik ikut karena saya ingin bisa menabung terus. Saya senang ikut kegiatan ini karena bisa mendapat dan berbagi ilmu. Saya belajar untuk tidak boros. Manfaatnya buat saya adalah saya bisa menabung dan sekarang saya sudah punya tabungan. Saya berharap bisa menabung terus. Selain itu, saya juga belajar membuat catatan keuangan, Manfaatnya bisa mengontrol pengeluaran saya dan bisa membantu mengurangi hutang saya. |
|
Ibu Marhumah (Umeh), 43 Tahun, Ibu Rumah Tangga Saya mengetahui kegiatan ini dari Nalacity. Saya tertarik ikut karena saya bisa menabung, kumpul-kumpul, dan bertemu dengan fasilitator. Menurut saya kegiatan ini berguna sekali. Manfaat kegiatan ini bagi saya adalah saya bisa punya tabungan dan mulai mengumpulkan uang sedikit-sedikit. Saran saya, kegiatan ini terus dilanjutkan, kalo bisa sih ditambah dengan kegiatan pelatihan lain seperti bikin kue, bikin bunga, biar kami bisa sekalian berjualan. |
|
Ibu Yumiati (Yum), 41 Tahun, Ibu Rumah Tangga Saya mengetahui kegiatan PPKM ini ketika ada mbak-mbak dari PPKM yang dateng menemui saya. Saya tertarik ikut karena saya bisa belajar mengirit uang dan bisa menabung. Menurut saya kegiatan ini bagus banget dan bikin saya tahu wawasan tentang (perencanaan) keuangan (seperti klasifikasi jenis) pemasukan, dan pengeluaran, saya juga bisa mulai membuat perencanaan masa depan anak. Saya senang selama mengikuti kegiatan ini. Manfaatnya buat saya bagus sekali. Saya bisa belajar menabung. Awalnya saya tidak bisa menabung, tapi saya sekarang bisa menyisihkan uang belanja untuk ditabung buat keperluan anak. Saran saya agar kegiatan (menabung) ini terus saja berlanjut. Saya masih agak malu menabung (langsung) di bank. |
Foto-foto terbaik selama kegiatan berlangsung
Pertemuan Pertama
Sesi per Kelompok
Menabung dan Mencatat Pengeluaran
Seminar & Pembagian Tabungan