Program Perencanaan Keuangan Masyarakat atau PPKM adalah program pemberdayaan masyarakat berbasis volunteer pertama di Indonesia yang fokus pada literasi keuangan. PPKM dikembangkan oleh ALPHA-I , suatu asosiasi penerima beasiswa USAID di Indonesia. Program PPKM bertujuan untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya perencanaan dan pengelolaan uang yang cerdas untuk semua orang, terutama remaja, ibu rumah tangga , dan pekerja informal. PPKM memberikan pelatihan, mentoring, dan sarana dalam membangun sebuah perencanaan keuangan yang lebih baik kepada pengajar (Training of Trainers, TOT) serta secara langsung kepada masyarakat (Training of Community, TOC).
PPKM Indonesia telah berjalan selama dua tahun sejak Agustus 2011. Selama tahun pertama dan kedua, PPKM telah menjalankan program literasi keuangan di empat daerah yang berbeda, yaitu: Bandung, Serang, Malang dan Yogyakarta. Saat ini, PPKM telah memiliki 8 master trainer dan telah melatih 90 orang sebagai pengajar. Melalui pelatihan bagi masyarakat, PPKM telah memberikan pengetahuan mengenai literasi keuangan kepada sekitar 500 individu dan rumah tangga. Tim PPKM juga telah berkomunikasi dengan beberapa lembaga yang potensial untuk mendukung program serta untuk memperluas cakupan PPKM. Hasilnya adalah beberapa lembaga memberikan tanggapan yang positif dan siap bekerjasama dengan PPKM, seperti Universitas Padjadjaran dan Universitas Pendidikan Indonesia melalui mahasiswanya yang sedang menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata), Lembaga Bantuan Hukum di Jakarta, Persit Kartika Chandra Kirana Balikpapan, Indonesia Financial Inclusion Society (IFIS) and Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (Absindo). Selain itu, selama tahun 2013, tim PPKM juga mencoba untuk mengembangkan serta meningkatkan modul dan kurikulum. Kurikulum baru akan menyajikan pelatihan berdasarkan kebutuhan masyarakat, jadi masyarakat bisa memilih materi apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
PPKM juga membuat program magang bagi mereka yang tertarik dengan literasi keuangan, pengembangan masyarakat dan penelitian. Pada tahun 2013, terdapat 11 peserta magang yang diantaranya berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Kami akan menjalankan program magang ini lagi di tahun depan 2014. PPKM akan terus bekerja sama dengan pemerintah, donor, LSM lokal dan perguruan tinggi dalam mendukung program finansial literasi. Sedangkan untuk universitas, program Kerja Kerja Nyata (KKN) menjadi fokus dari kerjasama kami. (oleh Resya Kania dan Muhammad Wahyudi)
PROGRAM MAGANG PPKM
Program magang ini dimulai pada September 2013 dan terbuka bagi semua kalangan yang tertarik dengan literasi keuangan untuk terlibat pada program PPKM. Dari sekian banyak lamaran yang masuk terpilih 11 calon peserta magang yang berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti: sarjana ekonomi, geografi, sastra Jerman, manajemen dan pegawai swasta. Mereka berkomitmen dan termotivasi menjadi agen perubahan di bidang literasi keuangan.
Program magang diselenggarakan hingga akhir November. Sebagian kegiatan dilakukan via email dan Skype, selebihnya dilakukan di Jakarta. Kegiatannya antara lain pelatihan untuk master trainer, metode pengajaran, keasistenan, monitoring dan metode evaluasi, kepemimpinan serta media outreach. Semua peserta magang diwajibkan untuk melakukan proyek kelompok seperti pengembangan modul, pelatihan masyarakat dan media outreach. PPKM berkomitmen untuk melanjutkan program magang ini secara berkala dan mendukung mereka yang tertarik untuk belajar dan bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai literasi keuangan di Indonesia.
*Dwi Ayuningtyas |
KATA MEREKA (1) Selain kerinduan saya untuk kembali mengajar dan berbagi pengetahuan mengenai keuangan kepada masyarakat, saya juga berencana untuk melanjutkan pendidikan saya ke luar negeri, jadi saya berharap kegiatan ini dapat mengembangkan pendidikan dan portofolio saya. Selama kegiatan, saya mempelajari cara yang sederhana dan efektif untuk menyampaikan pendidikan keuangan. Kami juga mengembangkan alat literasi keuangan yang baru dan modul untuk UKM. Saya tidak sabar untuk mengajar dengan modul baru ini! Mudah-mudahan, kontribusi kami dapat berguna dan membantu masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang literasi keuangan. *Dwi Ayuningtyas adalah salah satu peserta Program Magang PPKM Batch 1. Lulusan Universitas Padjadjaran ini adalah runner up ke-3 dari The PPM School of Management dengan kasus Bisnis Persaingan pada tahun 2012. Saat ini, Tyas bekerja sebagai konsultan internal di salah satu perusahaan ritel terbesar yang beroperasi di sektor pangan Jakarta. |
Dampak Program Literasi Keuangan untuk Remaja
Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk menilai kesesuaian program dan efektivitas. Artinya, untuk memastikan bahwa tujuan program telah memenuhi kebutuhan peserta dan sejauh mana dampak yang diberikan oleh program. PPKM bertujuan untuk membantu remaja (Sekolah Menengah Atas) untuk (1) meningkatkan pemahaman dalam membedakan "Kebutuhan dan Keinginan", dan (2) meningkatkan pemahaman mereka bagaimana mengelola keuangan pribadi. Pelatihan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selama program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diadakan dari 1 Agustus-30 September 2013. (oleh Tari Lestari, Dinar Kharisma dan Resya Kania)
(Grafik Pre dan Post Training PPKM)
Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan survei pra dan pasca pelatihan dari 154 siswa (peserta pelatihan). Berikut ini adalah ringkasan evaluasi tersebut:
- Mayoritas (90%) siswa memiliki pengalaman program yang positif.
- Jumlah peserta yang tidak memiliki tabungan menurun secara signifikan dari 90% menjadi 58%. Itu berarti bahwa peserta termotivasi untuk menghemat sekitar 42% (meningkat sebesar 32% dari pre test).
- Yang terpenting adalah peserta berhasil didorong untuk menyimpan uang sebagai cara untuk mencapai keinginan mereka di masa depan. Jumlah peserta yang belum memiliki tabungan menurun dari 138 menjadi 90 orang.
- Lebih dari setengah peserta survei (sekitar 74%) mengakui bahwa mereka memiliki pemahaman yang lebih baik dalam membuat laporan keuangan sederhana dan perencanaan keuangan.
- Pada akhir program, 91% dari siswa menerangkan bahwa mereka telah meningkatkan pemahaman mengenai "membedakan kebutuhan dan keinginan".
Training for Trainers and Training for Community
Baik pria dan wanita harus melek akan finansial untuk dapat berperan secara efektif dalam kegiatan ekonomi dan untuk mengambil keputusan keuangan yang tepat bagi mereka dan keluarga. Meningkatkan literasi keuangan akan memberi manfaat yang signifikan bagi semua orang, tidak peduli usia dan pendapatan mereka. Dengan mengembangkan kepercayaan diri, pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola produk keuangan dan pelayanan, individu akan dapat mengatasi atau menghindari permasalahan keuangan.
(Modul dan Buku Pendampingan PPKM)
Dengan demikian, tujuan dari pelatihan TOT adalah untuk memberikan keterampilan dasar bagi peserta dalam menerapkan konsep-konsep manajemen dan perencanaan keuangan bagi masyarakat. Sementara itu, tujuan dari mentoring adalah untuk memberikan stimulus yang berkelanjutan yang bisa mengubah perilaku masyarakat untuk merencanakan dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Peserta mendapatkan alat-alat yang dapat membantu mereka untuk berlatih dan berbagi informasi dengan orang lain. Pelatihan PPKM dirancang agar lebih interaktif, dengan simulasi, diskusi dan sesi refleksi bagi peserta. Pelatihan dan semua alat dapat diperoleh secara gratis. Saat ini, PPKM telah memiliki 8 master trainer dan telah melatih 90 orang sebagai pelatih. Melalui pelatihan bagi masyarakat, program PPKM telah meraih sekitar 500 orang & rumah tangga.
KATA MEREKA (2)
Rudolf Purba*
Saya dan Tim KKN saya melakukan pelatihan PPKM di Desa Cilalawi, Jawa Timur. Sebagian besar peserta adalah remaja yang bekerja untuk membantu keluarga mereka. Saya belajar bahwa mereka tidak tahu bagaimana mengelola uang mereka. Sebagian besar dari mereka berkerja untuk konsumsi dan membeli barang yang tidak perlu. Selama pelatihan kami membantu mereka untuk menetapkan tujuan keuangan mereka dan mendorong mereka untuk menyimpan uang mereka. Pelatihan ini disampaikan melalui permainan, diskusi dan role-play simulasi. Pada hari-hari terakhir masa KKN, peserta mengatakan kepada saya bahwa mereka mulai menabung.
Ketika saya bertanya apa yang akan mereka lakukan dengan uang itu, mereka mengatakan mereka akan menggunakannya untuk kuliah. Saya sangat senang. Pelatihan kami pasti berguna. Kami pasti membantu para remaja untuk menetapkan tujuan keuangan mereka dan memotivasi mereka untuk menerapkan keterampilan di kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan itu juga akan menuntun mereka ke masa depan yang lebih baik.
*Rudolf bergabung di Program TOT PPKM pada Januari 2013. Saat ini Rudolf sedang mengerjakan tesisnya mengenai efektivitas kredit UKM terhadap kinerja kerja.
PPKM Partners
- RADIO MQ Yogyakarta
- ABSINDO
- Indonesia Financial Inclusive Society (IFIS)
- Lembaga Konsumen Yogyakarta
- UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
- UNIVERSITAS BRAWIJAYA
- KOPERASI KASIH INDONESIA
- YAYASAN PRAMU
Tim PPKM
Penasihat: Akhmad Safik (ALPHA-I);
Kepala Eksekutif: Resya Kania;
Tim Outreach: Teddy Trilaksono, Fikriyah Winata;
Tim Pengembangan Modul: Muhammad Wahyudi, Toni Triyulianto, Izana Anggi;
Team Pengembangan Pelatihan: Dinar Kharisma, Fikriyah Winata, Irfan Prasetya;
Team Monitoring dan Evaluasi: Tari Lestari, Dinar Kharisma;
Manager Wilayah, Jawa Barat: Ifa Hanifah Misbach;
Manager Wilayah, D.I.Y.: Abdul Rohman;
Sekretariat: Arini Alvita, Achmad Zufriadi Rachman, April SasNurAkmi, Amran M Roni
INFORMASI LEBIH LANJUT
PROGRAM PERENCANAAN KEUANGAN MASYARAKAT (PPKM)
Sekretariat ALPHA-I - Gedung Spinindo, Jl. Wahid Hasyim No.76 Jakarta Pusat 10340
Telp./Fax. +62 21 3150369, Email:
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Twitter: @ppkmindonesia, Facebook: fb.com/ppkmindonesia
Website: ppkmindonesia.com Resya Kania and Muhammad Wahyudi